A.
Pengertian
Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
1. Mengukur
adalah membandingkan Sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat
kuantitatif.
Mengukur
ada 2:
a. Terstandar
: meter, kilogram, takaran, dll.
b. Tidak
terstandar : depa, jengkal, langkah dll.
2. Menilai
adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk,
penilaian bersifat kualitatif
3. Evaluasi
adalah meliputi dua langkah diatas yaitu mengukur dan menilai.
Contoh:
Seorang Ibu rumah tangga akan membeli jeruk di pasar maka sebelum di beli ia
akan memilih jeruk manakah, untuk menetukan jeruk manakah yang dipilih kita
menggunakan ukuran besar, kuning, dan halus kulitnya. Sebenarnya ibu tersebut juga mengukur yakni
membandingkan jeruk-jeruk yang ada dengan ukuran tertentu, walaupun tidak
dengan standar. Kemudian jeruk yang terpilih diambil yaitu dengan warna kuning,
kulit tipis dan lebih besar dari yang lainya maka ibu tersebut telah menilai.
Dua langkah tersebut mengukur dan menilai dapat kita katakana bahwa Ibu RT
tersebut telah melakukan evaluasi sederhana tanpa disadari..
B.
Penilaian
Pendidikan
Menurut Ralp Tyler (1950) evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Dan Cronbach dan Stufflebeam bahwa
proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
membuat keputusan.
Guru bertugas mengukur apakah siswa
sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai
dengan tujuan yang di rumuskan
![]() |
Keterangan:
1.
Input
Adalah bahan mentah
yang dimasukan kedalam transformasi. Dalam dunia sekolah bahan mentahnya adalah
siswa baru yang memasuki sekolah.
2.
Output
Adalah bahan jadi yang dihasilkan
oleh transformasi. Yang dimaksudkan adalah siswa lulusan sekolah yang
bersangkutan.
3.
Transformasi
Mesin yang bertugas
mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam sekolah, sekolah itu sendiri
adalah mesin bahan adalah siswa lulusan
yangdi tentukan oleh berbagai factor. Factor penentu adalah :
a.
Siswa sendiri
b.
Guru dan personal lainya
c.
Bahan pelajaran
d.
Metode mengajar dan system evaluasi
e.
Sarana penunjang
f.
System administrasi
4.
Umpan Balik (feed back)
Adalah segala informasi
baik yang menyangkut output maupun transformasi.penyebab kurangnya bermutunya
lulusan adalah:
a.
Input yang kurang baik kualitasnya
b.
Guru dan personal yang kurang tepat
c.
Materi yang tidak atau kurang cocok
d.
Metode mengajar dan system evaluasi
e.
Kurangnya sarana penunjang
f.
System administrasi yang kurang tepat
C.
Mengapa
menilai
1. Makna
bagi siswa
a. Memuaskan
Jika siswa memperoleh
hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, siswa akan termotivasi yang
cukup besar untuk belajarlebih giat agar mendapatkan hasil yang lebih memuaskan
lagi.
b. Tidak
memuaskan
Jika siswa tidak puas
dengan hasil yang dia peroleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu
tidak terulang lagi, maka dia akan belajar dengan giat.
2. Makna
bagi guru
a. Dengan
hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang
sudah berhak melanjutkan pelajaran karena sudah berhasil menguasai bahan maupun
mengetahui siswa yang belum menguasai bahan.
b. Guru
akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa.
c.
Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau
belum.
3.
Makna bagi sekolah
a. Apakah
kondisi yang diciptakan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum
b. Informasi
dari guru dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk
masa yang akan dating.
c. Informasi
penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedoman
bagi sekolah. Pemenuhan standar akan terlihat dari angka yang diperoleh siswa.
Sehubungan
dengan hal diatas maka pendidik mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dicari
jawabannya:
1. Sebelum
kegiatan pembelajaran
“apakah yang akan
dicapai oleh siswa, melalui pelajaran saya ini?”
“bagaimana kemampuan
siswa secara individual dan siapa yang sudah menguasai sebagian tujuan serta
seberapa?”
“bagaimana kemampuan
kelompok siswa yang diajar secara umum?”
2. Selama
kegiatan pengajaran
“apakah yang akan
dicapai siswa melalui pelajaran saya ini?”
“apakah langkah yang
saya ambil sudah benar, tidak salah langkah?”
“apakah langkah saya betul, pencapaian oleh
siswa secara individual dan kelompok?”
“apakah langkah saya
salah, apa sebabnya?”
3. Sesudah
kegiatan pengajaran
“seberapa jauh
pencapaian tiap siswa?”
“berapa orangkah yang
sudah dapat mencapa?i”
“tujuan manakah yang
belum tercapai?”
“factor apakah yang
menyebabkan ?”
D.
Tujuan
atau Fungsi Penilaian
1. Penilaian
berfungsi selektif
a. Untuk
memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu
b. Untuk
memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
c. Untuk
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
d. Untuk
memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2. Penilaian
fungsi diagnostic
Penilaian yang menggunakan alat yang memenuhi
standard an persyaratan. Dengan hasil diagnostic guru akan mengetahui kelemahan
siswa.
3. Penilaian
berfungsi sebagai penempatan
Dari hasil penilaian maka guru dapat menentukan
dengan pasti di kelompok mana seseorang siswa harus di tempatkan, digunakan
sesuai dengan penilaian.
4. Penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan. Keberhasilan program di tentukan oleh beberapa factor: guru,
metode, kurikulum, sarana, dan system administrasi.
E.
Ciri-Ciri
Penilaian Dalam Pendidikan
1. Penilaian
dilakukan secara langsung
Menurut Carl Witherington anak inteligen
mempunyai :
a. Kemampuan
untuk bekerja dengan bilangan
b. Kemampuan
untuk menggunakan bahasa dengan baik
c. Kemampuan
untuk menangkap sesuatu yang baru
d. Kemampuan
untuk mengingat-ingat
e. Kemampuan
untuk memahami hubungan
f. Kemampuan
untuk berfantasi
Menurut
David Lazaer indicator tentang
tinggi-rendahnya intelegensi seseorang :
a. Kemampuan
verbal
b. Kemampuan
mengamati dan rasa ruang
c. Kemampuan
gerak kinestetik-fisik
d. Kemampuan
logika/matematika
e. Kemampuan
dalam hubungan intra-personal
f. Kemampuan
dalam hubungan inter-personal
g. Kemampuan
dalam music/irama
Tingkat
Intelegensi
a. 1%
luar biasa, mempunyai IQ antara 30 sampai 70
b. 5%
dungu, mempunyai IQ antara 70 sampai 80
c. 14%
bodoh, mempunyai IQ antara 80 sampai 90
d. 60%
normal, mempunyai IQ antara 90 sampai 110
e. 14%
pandai, mempunyai IQ antara 110 sampai 120
f. 5%
sangat pandai, mempunyai IQ antara 120 sampai 130
g. 1%
genius, mempunyai IQ lebih dari 130
2. Penilaian
pendidikan
Menggunakan ukuran
kuantitatif artinya menggunakan symbol bilangan sebagai hasil pertama
pengukuran setelah itu baru lalu diinterprestasikan ke bentuk kualitatif.
3. Penilaian
pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ 105
termasuk anak normal.
4. Penilaian
pendidikan bersifat relative
Tidak sama atau tidak
selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain
5. Penilaian
pendidikan sering terjadi kesalahan-kesalahan.
Kesalahan dari berbagai
factor:
a. Terletak
pada alat ukurnya: memakai alat ukur yang baik
b.
Terletak pada orang yang melakuakan
penilaian: kesalahan karena factor subjektif, kecenderungan member nilai secara
murah atau mahal, adanya hallo-effect, pengaruh
dari hasil terdahulu, kekeliruan menjumlah angka.
c.
Terletak pada anak yang dinilai:
siswa yang berperasaan dan bersuasana hati, keadaan fisik siswa yang sedang
dinilai, nasib siswa.
d.
Terletak pada situasi di mana
penilaian berlangsung: suasana yang gaduh di dalam maupun di luar ruangan,
pengawasan dalam penilaian.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara