MAKALAH
STRATEGI
PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR
STRATEGI PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

|
1.
Arjenia
Tona :10/17605
2.
Sri
Wulandari:10/55328
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar
mengajar adalah kegiatan yang bernilai educative.
nilai edukatif akan mewarnai interaksi antara seorang guru dengan anak-anak
didiknya. Seorang guru dengan sadar akan mengarahkan, merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna
kepentingan pengajaran.
Harapan
setiap guru adalah bagaiman bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh
anak didik secara tuntas, agar harapan tersebut bisa terwujud bukanlah masalah
yang mudah. Seorang guru harus memiliki skill dan pengetahuan luas sesuai
dengan bidang mata pelajaran yang akan diajarkan karena setiap peserta didik
memiliki latar belakang yang berbeda-beda (intelektual,psikilogis,biologis),
oleh sebab itu seorang guru harus memiliki kiat-kiat untuk bisa agar bisa
menyampaikan materi dengan baik.
Seorang
guru dalam proses PMB (Proses Belajar Mengajar) pasti mempunyai masalah, baik
itu masalah berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, maupun masalah yang
datang dari peserta didik, untuk itu guru harus memiliki strategi yang bisa
digunakan dalam mengajar dengan segala kondisi yang mungkin akan berbeda-beda
agar tujuan pembelajaran tetap tercapai.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa konsep dasar strategi pembelajaran ?
2.
Apa saja pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran ?
C.
Batasan
Masalah
Masalah
yang akan dibahas berkaitan dengan menjelaskan konsep dasar strategi
pembelajaran dan pendekatan pembelajaran.
D.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada guru dan calon guru
berkaitan strategi yang akan digunakan dalam mengajar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Dasar Strategi Pembelajaran
1.
Pengertian
Strategi Belajar Mengajar
Secara
umum strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Strategi juga bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan.
Ada
4 strategi dasar dalam mengajar
a. Mengidentifikasi
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih
sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
c. Memilih
dan menetapkan prosedur, metode,dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam
menunaikan kegiatan mengajarnya.
d. Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
2.
Klasifikasi
Strategi Belajar Mengajar
a.
Konsep dasar strategi belajar mengajar
Konsep
dasar meliputi : a) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku, b) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah
belajar mengajar, c) memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar dan
d) menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
b.
Sasaran kegiatan belajar mengajar
Sasaran
diterjemahan dalam ciri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan: a) pengembangan
bakat secara optimal, b) hubungan antarmanusia, c) efisiensi ekonomi dan d)
tanggung jawab selaku warga Negara.
c.
Belajar mengajar sebagai suatu system
Seperangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku
suatu system belajar mengajar meliputi suatu komponen.
d.
Hakekat proses blajar mengajar
Belajar
adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan artinya tujuan
kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi
e.
Entering behavior siswa
Menurut
Abin Syamsudin entering behavior akan diindentifikasi dengan cara
1) Tradisonal
:telah lazim para guru mulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan
sebelum menyajikan bahan baru.
2) Inovatif
: guru tentu lembaga pendidikan yang memiliki atau mampu mengembangkan
instrument pengukuran prestasi
f.
Pola –pola belajar siswa
Menurut
Robert M.Gagne ada delapan tipe pola-pola belajar siswa:
1) Signal
learning (belajar isyarat)
2) Stimulus-
respons learning (belajar stimulus respons)
3) Chainng
(rantai atau rangkaian)
4) Verbal
association (asosiasi verbal)
5) Disriminition
learning (belajar diskriminasi)
6) Concept
learning (belajar konsep)
7) Rule
learning (belajar aturan)
8) Problem
solving (pemecahan masalah )
9) Memilih
system belajar mengajar
·
Enquiry – discovery learning
Adalah belajar mencari dan
menemukan sendiri, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final
tetapi member peluang untuk mencari dan menemukannya.
·
Ekspository learning
Adalalah guru menyajikan dalam
bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis dan lengkap sehingga
anak didik tingal menyimak dan mencernanya saja.
·
Mastery learning
Adalah guru harus mengusahakan
upaya-upaya yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik kearah tercapainya
penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan.
Menurut Dr.Suharsini Arikunto,
secara garis besar mengemukakan dua buah kegiatan yaitu kegiatan pengayaan dan
kegiatan perbaiakan
·
Humanistic education
Dalam kenyataan tidak bisa
disangkal bahwa kemampuan dasar kecerdasaan para siswa sangat berfariasi secara
individual. Oleh karena itu muncul teori yang menitik beratkan untuk membantu
siswa agar sangup mencapai perwujudan
dirinya atau self realization sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang
dimilikinya masih dengan pendekatan enquiry –discovery based approaches.
·
Pengorganisasian kelompok belajar
3.
Implementasi
Belajar Mengajar
Proses belajar
mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.
Lingkungan ini diaturserta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan
tujuan pendidikan.
Job description guru dalam
implementasi proses belajar mengajar :
a. Perencanaan
instruksional : yaitu alat atau mendia untuk mengarahkan kegiatan
b. Organisasi
belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas sesuai dengan
kebutuhan
c. Mengerakan
anak didik yang merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan mengarahkan
motivasi belajar siswa.
d. Supervisi
dan pengawasan
e. Penelitian
yang lebih bersifat penafsiran
Upaya untuk
menganalisis proses pengelolaan belajar mengajar meliputi:
a. Merencanakan:
mempelajari masa mendatang dan menyusun rencana kerja
b. Mengorganisasi
: membuat organisasi, usaha, manajer,tenaga kerja, dan bahan.
c. Pengkoordinasikan
: menyatuka dan mengkorelasikan semua kegiatan
d. Megawasi:
memeriksa agar segala sesuatu sesuai dengan peraturan yang digariskan dan
instruksi yang diberikan.
Bila persoalan
belajar keterampilan proses dikaitkan dengan CBSA(cara belajar siswa aktif)
maka akan tampak beberapa kesamaan konseptual mempunyai ciri-ciri :
a. Menekankan
pentingnya makna belajar untuk mencapai hasil belajar yang memadai
b. Menekankan
pentingnya keterlibatan siswa di dalam proses belajar
c. Menekankan
bahwa belajar adalah proses dua arah yang dapat dicapai oleh anak didik
d. Menekankan
hasil belajar secara tuntas dan utuh
Pengelompoka siswa aktif dapat
dibedakan dalam tiga jenis:
a. Menurut
kesenangan berteman
b. Menurut
kemampuan
c. Menurut
minat
Perlu diketahui bahwa proses belajar yang bermakna
adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa. Upaya
tersebut dapat dilakukan guru antara lain:
a. Melalui
karyawisata
b. Melalui
seminar
B.
Pendekatan
Pembelajaran
Dalam
mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana,
bukan sembarangan yang bisa merugikan
anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan
perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai
anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran.
Berbagai
pendekatan dalam belajar mengajar:
1. Pendekatan
individual
Perbedaan
individual anak didik memberikan pengawasan anak didik harus memperhatikan
pebedaan anak didik pada aspek individual ini maka strategi belajar tuntas atau
mastery learning menuntut penguasan penuh terhadap anak didik tidak pernah
menjadi kenyataan. Dengan itu pendekatan individual dapat diharapkan kepada
anak didik dengan tingkat penguasan optimal, contohnya menghentikan anak didik
yang suka berbicara dengan cara memisahkan salah satu anak didik tersebut.
2. Pendekatan
kelompok
Pendekatan
kelompok memang membutuhkan waktu untuk membina dan mengembangkan sikap social
anak didik. Bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo socius yang cenderung
hidup bersama. Diharapka dapat ditumbuh kembangkan rasa social yang tinggi,
mengendalikan rasa egois dalam diri sehingga terbina sikap setia kawanan.
Keakraban kelompok ditentukan oleh:
a.
Perasaan diterima atau disukai
teman-teman
b.
Tarikan kelompok
c.
Teknik pengelompokan oleh guru
d.
Partisipasi atau keterlibatan dalam
kelompok
e.
Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan
dalam cara mencapainya
f.
Struktur dan sifat-sifat kelompok
3. Pendekatan
bervariasi
Dalam
belajar,anak didik mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Padasatu sisi anak
didik memiliki motivasi yang rendah,tetapi pada sisi lain anak didik mempunyai
motivasi yang tinggi. Guru yang hanya mengunaka satu metode biasanya sukar
menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam waktu yang relative lama
akibatnya jalannya pelajaran kurang evektif dan efisien. Guru tidak bisa
mengunakan tehnik pemecahan masalah yang
sama untuk pemecahan permasalahan yang lain. Kalupun ada itu hanya kasus
tertentu. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permaslahan yang
dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam.
4. Pendekatan
Edukatif
Pendekatan yang
benar bagi guru adalah pendekatan edukatif,setiap tindakan,sikap dan perbuatan
yang guru lakukan harus bernilai pendidikan dengantujuan untuk mendidik anak
didik agar menghargai norma hukum,norma susila,norma moral,norma social dan
norma agama.
5. Pendekatan
keagamaan
Pendekatan agama
dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa
yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan tetapi
diyakini,dipahami,dihayati,dan diamalkan selam hayat siswa tersebut.
6. Pendekatan
kebermaknaan
a.
Bahasa merupakan alat untuk
mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur.
b.
Lingkup kebahasaan dan didukung oleh
pemahaman lintas budaya
c.
Makna dapat diwujudkan melalui kalimat
yang berbeda baik lisan maupun tulisan.
d.
Belajar bahasa asing adalah belajar
berkomunikasi melalaui bahasa tersebut.
e.
Motivasi belajar siswa merupakan factor
utama yang menentukan keberhasilan belajarnya.
f.
Bahan pelajaran dan kegiatan
pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa
g.
Dalam proses belajar mengajar siswa
merupakan subjek utama tidak ahanya sebagai objek belaka.
h.
Dalam proses belajar mengajar guru
berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa.
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi
juga bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Sedangkan pendekatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru untuk menentukan sikap dan perbuatan siswa didalam
proses belajar mengajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri,Zain Aswan.2010. Strategi
Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta